Perang Dingin
Perang Dingin (1947–1991) adalah sebutan bagi sebuah periode di mana
terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta
sekutunya disebut blok barat ) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut
Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya
terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik
sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan
nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan
berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah
"Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard
Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan
yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.
MUNCULNYA PERANG DINGIN
Perang DuniaII membawa perubahan yang sangat luas dalam hidupan masyarakat dunia , baik dalam bidang politik , ekonomi , maupun sosial budaya . Dalam bidang politik , perang DuniaII menyebabkan Amerika serikat dan Uni Soviet yang tergabung dalam pihak sekutu sebagai pemenang dalam PD II tampil sebagai negara raksasa (super power) dan berperan sebagai pemegang hegemonia politik di dunia . karena Amerika Serikat dan Uni Soviet merasa sama kuat maka terjadilah persaingan dan perebutan pengaruh sebagai negara nomor 1 di dunia . Amerika Serikat semakin kuat pengaruhnya dan berupaya menyebarluaskan paham liberal dengan cara membantu negara yang hancur akibat PD II seperti Turki dan Yunani . Tujuannya adalah untuk mencegah agar kedua negara tersebut tidak jatuh dalam pengaruh Uni Soviet . sebagai negara yang secara ekonomi sangat kuat , Amerika Serikat juga memberikan bantuan kepada negara-negara di kawasan eropa dan asia sehingga lahirnya negara blok kapitalis atau blok barat yang berideologi liberal kapitalis . untuk menangkal pengaruh komunis maka Amerika serikat dan negara-negara yang tergabung dalam blok barat mendirikan pakta pertahana bersama pada tahun 1949 yang disebut NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara . adapun negara-negara yang menjadi anggota NATO adalah Inggris ,Irlandia ,Norwegia , Denmark, Belgia ,Belanda ,Luksemburg , Prancis , Portugal , Kanada , Dan Amerika Serikat yang bermarkas di Brussel . Uni Soviet yang juga menjadi pemenang dalam perang Dunia II juga berusaha menyebarkan pengaruh kepada negara negara yang baru merdeka dengan cara membentuk Cominfrom atau Organisasi Komunis Internasional untuk dijadikan sebagai alat propaganda dalam menyebarluaskan pengaruh ideologi komunis ke seluruh dunia . untuk mengimbangin kekuatan NATO maka pada tahun 1955 Uni Soviet mendirikan suatu pakta pertahanan , yaitu Pakta Warsawa yang anggotanya terdiri atas Uni Soviet , Albania , Bulgaria , cekoslowakia , Jerman Timur , Hongaria , Polandia , dan Rumania yang berideologi komunis.
dengan adanya perebutan pengaruh antara kedua negara adikuasa tersebut situasi politik di dunia kembali tegang dan mengakibatkan timbulnya rasa saling curiga dan perlombaan senjata antara antara kedua belah pihak sehingga masing-masing pihak diliputi susana perang dingin . perang dingin (Cold War) adalah perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan konflik antara blok barat dan blok Timur . Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Dingin , antara lain sebagai berikut .
MUNCULNYA PERANG DINGIN
Perang DuniaII membawa perubahan yang sangat luas dalam hidupan masyarakat dunia , baik dalam bidang politik , ekonomi , maupun sosial budaya . Dalam bidang politik , perang DuniaII menyebabkan Amerika serikat dan Uni Soviet yang tergabung dalam pihak sekutu sebagai pemenang dalam PD II tampil sebagai negara raksasa (super power) dan berperan sebagai pemegang hegemonia politik di dunia . karena Amerika Serikat dan Uni Soviet merasa sama kuat maka terjadilah persaingan dan perebutan pengaruh sebagai negara nomor 1 di dunia . Amerika Serikat semakin kuat pengaruhnya dan berupaya menyebarluaskan paham liberal dengan cara membantu negara yang hancur akibat PD II seperti Turki dan Yunani . Tujuannya adalah untuk mencegah agar kedua negara tersebut tidak jatuh dalam pengaruh Uni Soviet . sebagai negara yang secara ekonomi sangat kuat , Amerika Serikat juga memberikan bantuan kepada negara-negara di kawasan eropa dan asia sehingga lahirnya negara blok kapitalis atau blok barat yang berideologi liberal kapitalis . untuk menangkal pengaruh komunis maka Amerika serikat dan negara-negara yang tergabung dalam blok barat mendirikan pakta pertahana bersama pada tahun 1949 yang disebut NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara . adapun negara-negara yang menjadi anggota NATO adalah Inggris ,Irlandia ,Norwegia , Denmark, Belgia ,Belanda ,Luksemburg , Prancis , Portugal , Kanada , Dan Amerika Serikat yang bermarkas di Brussel . Uni Soviet yang juga menjadi pemenang dalam perang Dunia II juga berusaha menyebarkan pengaruh kepada negara negara yang baru merdeka dengan cara membentuk Cominfrom atau Organisasi Komunis Internasional untuk dijadikan sebagai alat propaganda dalam menyebarluaskan pengaruh ideologi komunis ke seluruh dunia . untuk mengimbangin kekuatan NATO maka pada tahun 1955 Uni Soviet mendirikan suatu pakta pertahanan , yaitu Pakta Warsawa yang anggotanya terdiri atas Uni Soviet , Albania , Bulgaria , cekoslowakia , Jerman Timur , Hongaria , Polandia , dan Rumania yang berideologi komunis.
dengan adanya perebutan pengaruh antara kedua negara adikuasa tersebut situasi politik di dunia kembali tegang dan mengakibatkan timbulnya rasa saling curiga dan perlombaan senjata antara antara kedua belah pihak sehingga masing-masing pihak diliputi susana perang dingin . perang dingin (Cold War) adalah perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan konflik antara blok barat dan blok Timur . Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Dingin , antara lain sebagai berikut .
Penyebab Terjadinya Perang Dingin
Perang Dingin antara Amerika Serikat (USA) dan sekutu-sekutunya di satu pihak dan Uni Soviet (USSR) serta kawan-kawannya di pihak lain berawal dari masalah penyelesaian Perang Dunia II (PD II). Dalam PD II tersebut, USA dan USSR berada dala satu Sekutu dan memenangkan perang terhadap Jerman, Italia, dan Jepang.
Perang Dingin antara Amerika Serikat (USA) dan sekutu-sekutunya di satu pihak dan Uni Soviet (USSR) serta kawan-kawannya di pihak lain berawal dari masalah penyelesaian Perang Dunia II (PD II). Dalam PD II tersebut, USA dan USSR berada dala satu Sekutu dan memenangkan perang terhadap Jerman, Italia, dan Jepang.
Ternyata, kemenangan total Sekutu
tersebut tidak diikuti dengan terciptanya perdamaian sejati. Persekutuan USA
dan USSR ditandai dengan perbedaan ideologi yang kontras antara
kapitalis-liberalis dan komunis. Keduanya berseteru setelah perang melawan
Hitler, Musolini, dan kawan-kawan berakhir. Konferensi antara Stalin (USSR),
Roosevelt (USA) dan Churchill (Inggris) yang dikenal dengan The Big Three atau
Tiga Besar yang diselenggarakan di kota Iran, Teheran (Konferensi Teheran),
pada November 1943, merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap
kejadian-kejadian berikutnya. Dalam konferensi tersebut, mereka menyatakan
untuk menghancurkan Jerman dan berusaha mencari strategi militer terbaik.
Pada Konferensi pasca perang di
Postdam (Juli 1945), perbedaan yang berlangsung lama mengenai Eropa Timur,
akhirnya muncul kembal lebih jelas, Presiden USA, Harry S. Truman, memiliki
kebijaksanaan berbeda dengan pendahulunya. Dia menginginkan diselenggarakannya
pemilu yang bebas di seluruh negara-negara di Eropa Timur. Stalin menolak
usulan tersebut dengan mengatakan “Sebuah pemerintahan yang dipilih secara
bebas di Eropa Timur akan membentuk pemerintahan anti Uni Soviet dan kami tidak
akan mengizinkannya.”
Perbedaan pandangan antara Uni
Soviet dan USA dalam Konferensi Posdam tersebut dianggap sebagai kunci asal
mula Perang Dingin. Sikap orang-orang Amerika Serikat yang dipengaruhi oleh
“perang suci” terhadap Hitler dan pandangan politik di Amerika yang
diperngaruhi oleh jutaan pemilih dari negara-negara Eropa Timur, menginginkan
diadakannya pemilu yang bebas di negara-negara yang telah diduduki oleh Uni
Soviet. Di pihak lain, Stalin, yang merasakan dan menyaksikan sendiri negerinya
hancur akibat dua serangan raksasa pasukan Nazi Jerman menginginkan keamanan
militer yang total dari Jerman dan sekutu-sekutu potensialnya di Eropa Timur
untuk selamanya. Stalin percaya bahwa hanya negara-negara komunis yang dapat
menjadi sekutu sejati bagi Uni Soviet Oleh karena itu, Stalin khawatir bahwa
pemilu yang bebas akan menghasilkan pemerintahan yang bermusuhan dengan USSR di
perbatasan sebelah barat. Sejak pasukan Stalin menduduki negara-negara timur,
Stalin merasa harus konsisten dengan keyakinannya.
Jawaban USA terhadap konsep keamanan
Stalin, yang tampaknya berlebihan, mulai terlihat. Pada Mei 1945, sebelum
diselenggarakan konferensi Postdam, Truman mengusulkan dihentikannya semua
bantuan ke USSR. Pada Oktober 1945, Truman menyatakan bahwa USA tidak akan
mengakui suatu pemerintahan yang didirikan dengan paksa dan tidak mengabaikan
aspirasi politik rakyatnya.
Pada Maret 1946, mantan PM Inggris,
Churchill, ketika mengunjungi USA, menyatakan di depan publik Amerika bahwa
“tirai besi” telah digelar diseluruh daratan Eropa dengan membagi Jerman dan
Eropa ke dalam dua kubu yang saling berlawanan. Segera setelah itu muncul kembali
sikap emosional dan sikap mencela orang Amerika terhadap Stalin serta Uni
Soviet. Sikap tersebut kemudian menjadi bagian dari kehidupan politik Amerika
di era Perang Dingin. USA sendiri meresponnya dengan melakukan mobilisasi di
berbagai bidang dengan cepat.
Agen-agen rahasia Stalin diseluruh
dunia memanaskan situasi dengan mengungkapkan pentingnya “perjuangan ideologi
melwan imperialisme kapitalis.” Partai Komunis besar dan terorganisasi dengan
baik di Italia dan Prancis mengungkapkan rencana Amerika Serikat untuk
mengambil alih Eropa dan dengan agresif menentang pemerintahan mereka melalui
cara-cara kekerasan dan pemogokan. Uni Soviet juga melakukan tekanan terhadap
Iran dan Turki yang terlalu pro Amerika. Perang sipil yang disponsori USA juga
terjadi di Yunani dan Cina. Sejak musim semi 1947, di mata Amerika, Uni Soviet
telah berusaha mengeskpor komunisme dan melakukan kegiatan sebversi ke
negara-negara Eropa Barat.
Untuk menyikapi USSR, Amerika
melalui Doktrin Presiden Truman melaksanakan politik containing atau
pengepungan terhadap komunisme di kawasan yang sudah dikuasai oleh Tentara
Merah. Truman meminta kepada Kongres USA untuk mengirimkan bantuan militer ke
Yunani dan Turki. Agar negara-negara Barat tidak jatuh ke tangan komunis, USA
juga menawarkan program bantuan kepada negara-negara Eropa melalui Marshall
Plan.
Stalin menolak program bantuan
Marshall Plan bagi semua negara-negara Eropa Timur. Sebagai jawaban terhadap
rencana tersebut, Stalin segera membersihkan unsur-unsur nonkomunis dalam tubuh
pemerintahan Eropa Timur dengan membentuk sistem Pemerintahan Soviet, satu
partai diktator komunis. Pendudukan Cekoslovakia pada Februari 1948, merupakan
jawaban Uni Soviet terhadap sikap USA.
Pendudukan tersebut menimbulkan
kekhawatiran terhadap semakin berkembangnya komunisme di Eropa yang dimulai
dari negara-negara Eropa Timur dan Jerman. Ketika Stalin memblokade semua lalu
lintasbarang dab manusia dari zone pendudukan Barat di Jerman ke Berlin Barat,
Sekutu meresponya degan melakukan “jembatan udara”, mendrop bahan makanan
dengan pesawat terbang ke Berlin Barat. Selama 324 hari “jembatan udara”
mengangkut berton-ton bahan makanan ke Berlin sebagai bentuk pelaksanaan
politik cotaining.
Pada 4 April 1949, Amerika Serikat
berhasil membujuk negara-negara Eropa Barat untuk menandatangani pendirian
suatu pakta pertahanan yang dikenal dengan nama North Atlantic Treaty
Organization(NATO) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara. Anggotanya
terdiri atas Inggris, Irlandia, Islandia, Norwegia, Denmark, Belgia, Belanda,
Luxemburg, Prancis, Portugal dan Kanada serta Amerika Serikat. Segera setelah
itu pada 1955, Uni Soviet juga mengikat negara-negara satelitnya di Eropa Timur
yang berhaluan komunis dalam Pakta Warsawa. Anggotanya terdiri atas Unis
Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia dan
Rumania. Dengan adanya pakta petahanan, kedua pemimpin blok militer
berlomba-lomba saling mengembangkan senjata, memata-matai dan mempertahankan
pegaruhnya bersama sekutunya masing-masing yang sengaja ditujukan untuk
menghadapi ancaman NATO.
AKHIR DARI PERANG DINGIN ( 1989 )
DUA negara adidaya, AS dan Uni
Soviet, mendeklarasikan berakhimya Perang Dingin setelah berbincang dua hari di
Pertemuan Puncak Malta. Pada konferensi pers bersama yang diadakan di kapal
layar Soviet, Maxim Gorky, kedua pihak menyatakan akan mengurangi jumlah
pasukan dan persenjataan di Eropa. Pemimpin Soviet, Mikhail Gorbachev,
mengatakan ia tidak akan pernah menyulut perang terbuka dengan AS.
Sementara itu, Presiden AS George
Bush mengatakan kedua pihak dapat merealisasikan perdamaian dan bekerja sama
untuk waktu yang lama. Pertemuan Puncak Malta merupakan pertemuan terpenting
sejak 1945, ketika Churchill, Stalin, dan Roosevelt menyetujui rencana
pascaperang untuk Eropa di Yalta.
Dalam 8 jam terakhir dari
pembicaraan yang dilakukan kedua pemimpin negara adidaya itu, terjadi perbedaan
mengenai kebijakan di Amerika Tengah dan pemotongan dalam armada laut. Maka,
kedua pihak memutuskan melakukan pembicaraan lebih lanjut pada Juni 1990.
DAMPAK
PERANG DINGIN "Dampak
Positif"
Selama Perang Dingin berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena kedua Blok ini banyak melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang sangat bagus terutama masalah eksplorasi luar angkasa. Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.
Dampak positif di tiap bidang :
1. Bidang Ekonomi
Selama Perang Dingin berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena kedua Blok ini banyak melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang sangat bagus terutama masalah eksplorasi luar angkasa. Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.
Dampak positif di tiap bidang :
1. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada perekonomian dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini ditandai dengan munculnya negara super power. Dengan adanya negara super power, maka perekonomian dunia banyak dikuasai oleh para pemegang modal. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan modal mereka ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih relatif rendah. Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.
Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang. Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata uang mereka menjadi euro.
2. Bidang Militer
Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru, masing-masing negara mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan negara besar. Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap negara untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masing-masing.
3. Bidang Sosial Budaya.
Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara langsung adanya undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat menyetujui peresmian HAM itu sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum lemah.
4. Luar angkasa
Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada saat itu kedua negara yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki.
Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.
5. Teknologi
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di negara mereka.
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.
"Dampak Negatif"
Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang Dingin berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih dahsyat dari perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.
Dampak negatif di tiap bidang :
1. Bidang Militer
Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu memang sempat beredar rumor bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal diam. Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini adalah suatu organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa apabila salah satu negaranya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.
2. Bidang Politik
Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua negara ini memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Baran yang beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan Komunis yang dianut jerman timut.
Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur yang memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung dengan adanya orang-orang pindah ke Jerman Barat. Kerena itu Uni soviet mendanai dan mendukung untuk membangun sebuah tembok yang berada di kota berlin yang menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di tembok ini, uni soviet juga menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih berani untuk menyebrang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbol bagi perang dingin.
0 komentar:
Posting Komentar